Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen yang Berjudul. 'Berkat Doa Orang Tua'

Cerpen Berkat Doa Orang Tua

Yanti adalah anak perempuan satu-satunya dari keluarga Pak Yahya dan Ibu Yuli. 
Dari kecil dia merupakan anak yang pintar walaupun dia hidup serba kekurangan. 
Dia juga anak yang taat beribadah, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. 
Ayahnya bekerja sebagai sopir angkot dan Ibunya bekerja sebagai tukang sapu jalanan.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, dia bertekad untuk melanjutkan kuliah. Hal ini menjadi bahan cemoohan dari tetangganya. Orang tua Yanti hanya bisa bersabar, mereka yakin anaknya bisa kuliah.

“Ibuk, Bapak, doakan Yanti ya semoga Yanti bisa diterima kuliah dan mendapatkan beasiswa. 
Kita tidak perlu mendengarkan hinaan orang, kita biarkan saja dan kita maafkan,” ujar Yanti menenangkan hati orang tuanya.

Perjuangan keras Yanti berhasil manis. Dia bisa melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, dan berhasil mendapatkan beasiswa berprestasi.

Selama kuliah, Yanti aktif di kelas dan organisasi. Di kampus, dia memiliki seorang teman dekat yang bernama David. 
Hal ini membuat Sarah cemburu dan marah kepada Yanti, dia selalu merendahkan Yanti, namun Yanti hanya bisa bersabar.
“Eh Yanti! Asal kamu tahu ya, David itu cocoknya sama aku, bukan sama kamu. 
Seharusnya kamu sadar diri dong!”

**
Setiap hari, Yanti selalu diantar oleh Bapaknya menggunakan angkot. 
Ketika mereka bersiap-siap untuk berangkat, tiba-tiba ayahnya pingsan tak sadarkan diri di halaman rumah mereka  Hal ini membuat Ibu Yuli dan Yanti panik sekali. Mereka berteriak meminta tolong kepada tetangganya. 
Setelah diperiksa, ternyata Pak Yahya mengalami kelelahan dan harus beristirahat.

“Bapak istirahat dulu ya, Bapak harus menjaga kesehatan,” ujar Yanti sembari menyuapi bubur kepada Bapaknya.

Selama beberapa hari beristirahat, Pak Yahya akhirnya bisa bekerja kembali membawa angkot. 
Yanti dan Ibunya merasa lega sekali. Namun beberapa hari berikutnya, Bapak Yahya mengalami kecelakaan ditabrak truk besar. 
Bapak Yahya mengalami luka-luka berat dan harus dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama. Hal ini membuat perekonomian keluarga Yanti terpuruk. 
Uang tabungan keluarganya sudah mulai menipis untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, dan tambahan biaya berobat Bapaknya.

Hal ini membuat Yanti berinisiatif mencari kerja sambil kuliah. 
Akhirnya Yanti mendapatkan pekerjaan paruh waktu di restoran. 
Setelah beberapa hari bekerja, Yanti bertemu dengan Sarah yang kebetulan sedang berkunjung ke restoran tersebut. 
Karena masih iri dan cemburu kepada Yanti, Sarah memfitnahnya kepada Tantenya yang merupakan pemilik restoran. 
Yanti sangat bersedih sekali dipecat tanpa alasan. Dia sangat butuh sekali pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarganya.

**
Di dalam kelas, Yanti selalu merenung, dan tampak bersedih. Sesudah kelas selesai, David menghampiri Yanti, dan menanyakan keadaannya. Akhirnya Yanti bercerita berterus terang kepada David mengenai permasalahan hidupnya. 
David pun menawarkan pekerjaan kepada Yanti yaitu menjadi guru privat untuk kedua adik kembarnya yang sekarang duduk di kelas 2 SMP. 
Tentu dengan senang hati Yanti menerima tawaran David. Dia merasa sangat senang sekali.

**
Setelah beberapa bulan dirawat di rumah sakit, akhirnya pak Yahya sembuh total. Yanti dan Ibunya sangat lega sekali. 
Beberapa tahun kemudian Yanti berhasil menyelesaikan kuliahnya, dan mendapatkan nilai tertinggi. Tidak lama setelah wisuda, Yanti diterima di perusahaan besar. 
Hal ini membuat Ibu Bapaknya sangat bersyukur. 

Kinerja Yanti sangat baik sekali dan dipercaya menjadi orang penting di perusahaan. Ketika masuk kantor, Yanti bertemu dengan teman lamanya yaitu Sarah yang ingin melamar bekerja. 
Sarah terkejut melihat Yanti yang sekarang sudah sukses. 
Sarah meminta maaf kepada Yanti atas perlakuan buruknya kepada Yanti. 
Tentu saja Yanti memaafkan kesalahan Sarah. 

Kebahagiaan Yanti semakin lengkap, setelah menjadi wanita sukses dan berhasil mengangkat derajat orang tuanya, sekarang dia sudah dilamar oleh sahabatnya, David.

Yanti sangat bersyukur sekali kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan selama ini. 
Setelah melalui hal sulit, sekarang hidup Yanti sudah bahagia berkat kesabaran, ketabahan, dan tidak kalah penting yaitu doa dan dukungan dari orang tuanya.


Penulis : Fatimah Zahara
Redaksi @ragamjatim.id

Posting Komentar untuk "Cerpen yang Berjudul. 'Berkat Doa Orang Tua'"